Selasa, 04 Agustus 2009

Mbah Surip Never Say Good Bye


Urip Ahmad Ariyanto yang biasa di sapa Mbah Surip meninggal dunia pada hari ini tanggal 4 Agustus 2009. Pria kelahiran 60 tahun yang lalu yang tepatnya pada tanggal 5 Mei 1949 di Mojokerto ini telah banyak menghibur orang baik dari cara bernyanyinya maupun dari cara berbicaranya. Mbah Surip bisa dikatakan sebagai seniman sejati sebab di umurnya yang tergolong senja dia masih bisa menciptakan lagu dan menghibur banyak orang dengan lagu yang dilantunkannya.
Mbah Surip sesosok lelaki yang memiliki 4 orang anak dan dikaruniai beberapa cucu tergolong orang yang cukup beruntung, karena di usia nya yang senja dia mendapatkan semua yang orang idam-idamkan seperti ketenaran dan penghasilan yang besar. Tidak hanya itu, dia juga memiliki banyak teman dan orang-orang yang mencintainya. Dari kerja keras dan ketekunannya, sekarang dia bisa mencapai puncak kesuksesannya yang bisa dikenang oleh para penggemarnya seumur hidup.
Seorang yang ramah dan bersahaja adalah kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Mbah Surip. Di berbagai kesempatan ia selalu menyempatkan dirinya untuk tertawa lepas Ha Ha Ha dengan alasan bahwa kita tidak boleh terus bersedih, kita harus selalu senang akan hidup ini. Kehidupan nya yang kocak dan kata-katanya yang lucu sering membuat orang lain tertawa. Semoga saja apapun yan dilakukannya didunia ini bisa membawanya masuk ke surga (Firdaus). Amin.
“Tak Gendong” lagu pertama yang menjadi sangat hits di Indonesia yang mengantarkan dia ke gerbang ketenaran. RBT yang dijual pun tidak kalah mengejutkan, yaitu penjualannya mencapai 5 miliar RBT dengan keuntungan yang didapat Mbah Surip mencapai 5 miliar rupiah. Tetapi, RBT yang dijual pun kemungkinan akan bertambah dengan wafat nya Mbah Surip sang Legenda Reggae. Lagu “Tak Gendong” merupakan lagu yang dibuatnya disebuah jembatan pada saat masih di Amerika.
Mbah Surip awalnya memilih genre pop untuk aliran bermusiknya. Karena kecintaannya terhadap Bob Marley yang begitu besar maka diapun mengikuti gaya berpakaian dan genre yang ditekuni Bob Marley yaitu genre Reggae. Sang Legenda Reggae dari Indonesia yaitu gelar yang pantas disematkan kepadanya.
Mbah Surip pertama kali datang ke Jakarta pada tahun 1985 dengan menggunakan sepeda Onthel. Tidak disangka-sangka, dengan penuh semangat dia mampu mengayuh sepeda Onthel nya dari Mojokerto ke Jakarta hanya untuk beradu panco dengan Elias Pical yang waktu itu sebagai petinju terbaik di Indonesia. Mungkin dengan alasan wajahnya yang mirip dengan Elias Pical saat masih muda dengan rambut yang pendek dia rela mengayuh sepedanya.
Pada tanggal 4 Agustus 2009 tepatnya pada malam hari anaknya akan melakukan akad nikah di depan jenazah Mbah Surip. Jenazah Mbah Surip pun akan di makamkan pada malam hari ini juga di Bengkel Teater Rendra.
Mbah Surip selamat tinggal. Semoga engkau nyaman didunia baru yang ditempati orang-orang setelah kehidupannya didunia selesai. Semoga engkau mendapatkan tempat yang sangat layak disana.
I LOVE YOU FULL Mbah Surip. Semoga kita bisa “Tak Gendong” lagi ditempat yang lain. And You Will Never Die In We Heart. Good Bye!

Tidak ada komentar: